SEMANGAT MAHASISWA STAI ATTANWIR KAYU JATI BUKAN JERAMI
Oleh
: M ABID AMRULLAH
Kemalasan mungkin muncul ketika air kehidupan turun
dengan pasukanya. Di anggapanyakedatanganya adalah penghalang, penghambat,
penunda, pengganggu, dan lain sebagainya. Padahal apabila kedatanganya lama tak
kunjung datang ia selalu di harapkan kehadiranmu bahkan dalam setiap doa selalu
terselip namamu untuk segera bertemu.
Kecil
jadi kawan besar jadi lawan kata-kata ini mungkin
pantas disandangoleh air, kebutuhan akan dirinya selalu pasti tapi hanya
sebatas tidak untuk berlebih-lebihan, begitupun saatdia ada banyak
bahkanmelebihi ambang maksimum sepet halnya hujan yang turun dengan intensitas
cukup tinggi dengan membawa pasukanya, masyarakat tepi bengawan solo pun tak
bisa tidur nyenyak sebab khawatir, cemas itu pasti.
Air ,bisa di katakan sumber kehidupan yang sangat
penting. Bukan hanya untuk manusia tetapi seluruh makhluk hidup yang ada di permukaan
bumi ini butuh dan juga perlu air tetapi kehadiranya melalui proses hujan yang
tiba-tiba di anggap sebagai pengacau segala sesuatu, ikan asin tak kunjung
kering, keripik tak juga kering, garam tak kunjung jadi, baju tak kunjung
kering, bahkan saat sekolah baju jadi basah ketika di jalan terguyur hujan. Mau
berteduh takut telat jadi apa boleh buat hujan ya hujan dengan air membasahi
tubuh ini yang rapuh.
Air menggenang memicu mudah hancurnya sesuatu,
begitupun semangat juang kita sebagai pelaku agen penerus perjuangan bangsa kadang-kadang
juga ikut hancur bahkan terasa lumpuh jika air datang dari langit bagaikan
kertas yang tercelup dalam kubangan air comberan.
Sebagai kader penerus bangsa kita selalu di tuntut
untuk tetap semangat dan juga giat dalam melakukan aktivitas sehafi-hari, jika
saat ini kita masih dalam taraf pelajar maka semangat juang kita dalam
bersekolah harus selalu menyala, bukan malah padam di terjang hujan rintik. Jangan
sampai kita dengan begitu mudahnya terpadamkan semangat juang hanya dengan seciprat
air kasih dari Tuhan. Malah kita harus bisa membuktikan kepada Tuhan jika air
kasih darinya mampu mendongkrak semangat kita,mampu memotivasi diri kita dalam
menjalankan kewajiban. Sekolah menjadi lebih semangat jika hujan turun bukan
malah loyo dan malas berangkat sebab takut basah, takut basah masih bukanpelajar jaman nowyang di katakan pelajar jaman nowitu yang nggak takut
basah di kala hujan turun, malah saat itu semangatnya semakin menguat bagaikan
kayu jati yang selalu terendam air.
Suatu keharusan bagi kita untuk meniru sebuah kayu
jati, semangat yang tak kunjung padam di kala hujan turun bukan malah ciut
nyalinya sepertihalnya jerami. Kayu jati semakin banyak terkena air maka akan
semakin kuat tetapi berbeda halnya dengan sebuah kayu padi atau jerami jika ia terkena air maka
kehancuran dan kerusakan semakin cepat untuknya.
Jika kita ingin sukses maka semangat juang kita
harus kitajaga untuk selalu menyala dan jangan sampai padam, sebuah air bahkan
jangan sampai memadamkanyajustru menjadi vitamin bagi kita untuk meraih apa
yang kita harapkan.
Kedatanganya menjadi saksi dan bukti bagi kita bahwa
sesuatu yang hebat itu tidak mudah untuk meraihnya, butuh banyak daya upaya
yang di perlukan. Rintangan yang berat pun menjadi cerita di suatu saat nanti
kita sukses bahwa rintangan adalah bumbu bumbu kesuksesan, apabila ia tak ada akan
terasa hambar jika kesuksesan tanpa adanya rintangan.
*penulis
adalah mahasiswa staiAttanwir program studi Bimbingan Konseling Islam.
Posting Komentar untuk "SEMANGAT MAHASISWA STAI ATTANWIR KAYU JATI BUKAN JERAMI"