Memahami Makna Leader dan Leadership
A.
Pengertian Leader dan Leadership.
Organisasi merupakan wadah bagi
seseorang atau sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, dalam sebuah
organisasi tentu akan ada yang namanya pemimpin yang akan membawa berjalannya
organisasi kedepan, seorang pemimpin atau Leader menjadi pelaku utama sebuah proses organiasi, dan setiap organisasi tentu
akan memiliki pemimpin baik itu Ketua Umum, Ketua Bidang/Seksi dll. bertanggung jawab untuk mengkondisikan atau mengkoordinir
anggotanya untuk dapat menjalankan tugas masing-masing untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut Prof Dr H
Arifin Abdurrahman. Pemimpin “ adalah orang yang dapat menggerakkan
orang-orang yang ada di sekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.”Sedangkan
menurut Mukhammad Aqil Muzakki Pemimpin adalah orang
yang mampu mengakomodir staf dan atau anggotanya untuk melakukan tugas tertentu
dalam rangka mencapai tujuan. Dan pendapat lain mengatakan Pemimpin
atau leader; ialah orang yang memimpin atau seseorang yang mempergunakan
wewenang dan mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya
dalam mencapai tujuan organisasi
Dari beberapa pendapat tersebut dapat simpulkan bahwa
pemimpin adalah orang yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk mengakomodir
dan atau mengkondisikan staf atau bawahannya untuk dapat mengerjakan tugas
masing-masing dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan makna Leadership
atau dalam bahasa indonesia diartikan sebagai “Kepemimpinan” tidak ada difinisi
tunggal dalam mengartikan kepemimpinan menurut beberap pengertian antara lain Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Shared Goal, Hemhiel & Coons).
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling).
Kepemimpinan adalah suatu proses yang kompleks dimana seseorang
mempengaruhi orang-orang lain untuk menunaikan suatu misi, tugas, atau tujuan
organisasi. Dengan demikian
kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat
dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari managemen. Sukses tidaknya
seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinannya tidak terutama ditentukan
oleh tingkat keterampilan teknis (technical skills) yang dimiliknya,
akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya menggerakkan orang lain
untuk bekerja dengan baik (managerial skills).
B. Fungsi –
Fungsi Pimpinan di Dalam Managemen
Seperti
yang telah saya sampaikan diatas bahwa peran pemimpin dalam organisasi sangat
vital dalam mengatur segala aspek didalam organisasi maka dari itu fungsi
pemimpin dalam managemen sebagai berikut:
(1). Planing
atau perencanaan: Merencanakan kegiatan yang hendak dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
(2). Organising
atau pengorganisasian: Menyusun, menentukan, menetepkan, jenis tugas dan
kewajiban setiap fungsi.
(3). Staffing
atau penyusunan staf atau anggota: Penyusunan dan penetapan serta pengembangan
meliputi kegiatan mulai merekrut anggota, usaha memfungsikan, mengembangkan
sampai mendayaguna secara maksimal.
(4).
Directing atau pengarahan: Memberikan komando, mengerakkan dengan memberi
perintah, juga memberikan kepemimpinan kepada bawahan/anggota supaya dapat
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
(5). Coordinating
atau pengkoordinasian: Yaitu mengkoordinir seluruh pekerjaan diantara pekerjaan
yang satu dengan yang lain merupakan totalitas.
(6).Controlling
atau pengawasan: Usaha untuk memberikan penilaian, koreksi, evaluasi atas semua
kegiatan dan secara terus – menerus melakukan monitoring baik pekerjaan yang
sedang dilakukan ataupun pekerjaan yang sudah dilakukan.
C. Teori - Teori Kepemimpinan
Di antara berbagai
teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya yang paling
menonjol yaitu sebagai berikut :
1. Teori Genetie
Inti dari teori ini
tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".
penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin dilahirkan dengan bakat
pemimpin.
2. Teori Sosial
"Leaders are
made and not born". Penganut-penganut teori ini
berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi
pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3. Teori Ekologis
Penganut teori ini
berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu
lahirnya telah memiliki bakat kepemimpinan, yang kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk
mengembangkan lebih lanjut.
D. Gaya Kepemimpinan
Seorang pemimpin dalam proses tugas kepemimpinannya
agar tercipta sebuah organisasi sesuai yang dicita-citakan dapat menerapkan
gaya kepemimpianan sebagai berikut.
1. Gaya Kepemimpinan
Otoriter (Authoritarian Leadership)
Gaya Kepemimpinan Otoriter adalah gaya pemimpin yang
memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
(pemimpin) secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang
pemimpin, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan
Demokratis (Democratic Leadership)
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan
selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire Leadership)
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang
kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan
penyelesaian masalah yang dihadapi.
Dalam memhami Gaya kepemimpinan sebagaimana diatas
bukan berarti salahsatunya lebih baik dari yang lain, ketiga gaya kepemimpinan
tersebut sama-sama baik dan bagus akan tetapi gaya kepemimpinan tersebut akan
lebih tepat diterapkan sesuai situasi dan kondisi organisasi yang dipimpin.
E. Sifat dan Prinsip – Prinsip Dasar Kepemimpinan
Menjadi
seorang pemimpin tidaklah mudah karena pemimpin menjadi panutan atau contoh (tauladan)
bukan hanya ucapan tapi perilaku dan yang lainnya dituntut untuk berlaku baik
agar dapat menjadi tauladan bagi anggota / bawahannya, seorang pemimpin dalam
tugas kepemimpinannya agar dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan rel agar tidak
melebar dari koridor tugas dan tanggung jawabnya harus memiliki prinsip
diantaranya sebagaimana saya ambil dari beberapa pendapat:
Dalam pandangan islam pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki
sifat atau prinsip
1. Shidiq (Jujur)
2. Tabligh
3. Amanah (bertanggung jawab)
4. Fathonah
Keempat prinsip tersebut harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar dalam
kepemimpinannya berjalan dengan baik
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip prinsip (Stephen
R. Coney), sebagai berikut:
1. Seorang yang Belajar Seumur Hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah.
Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.
Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada Pelayanan
2. Berorientasi pada Pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin
dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi
pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa Energi yang Positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk
itu, dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin
harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak
ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi
yang positif, seperti;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk anggota bawahannya, sehingga
mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena
itu kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada
prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat
dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan
akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan
berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab
kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang
datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif,
keterampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis
perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi
adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The
New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja
kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara
perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang
atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses
daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan
dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan
pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan
prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7)
menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan
(9) kembali menjadi diri sendiri lagi. Sekali lagi, seorang pemimpin harus
dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.
Dalam
amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca Sila,
Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin,
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu
kesadaran beragama dan beriman teguh
2. Hing ngarsa sung tulada, yaitu
memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak buah.
3. Hing madya mangun karsa, yaitu
bergiat dan menggugah semangat di tengah-tengah masyarakat (anak buah).
4. Tut Wuri handayani, yaitu memberi
pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada anak buah.
5. Waspada purba wisesa, yaitu
mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
6. Ambeg parama arta, yaitu memilih
dengan tepat mana yang harus didahulukan.
7. Prasaja, yaitu bertingkah laku
yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
8. Satya, yaitu sikap loyal timbal
balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga ke
samping.
9. Hemat, yaitu kesadaran dan
kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan
yang benar-benar penting.
10. Sifat terbuka, yaitu kemauan,
kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan
tindakan-tindakannya.
11. Penerusan, yaitu kemauan,
kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung
jawab serta kedudukan kepada generasi muda guna diteruskannya.
oleh: M. Hestu widiyastana
Posting Komentar untuk "Memahami Makna Leader dan Leadership"