Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MOMENTUM HARI LAHIR PANCASILA, anggota DPR RI H. Lukmanul Khakim M.Si, Berkunjung ke Kampus STAI ATTANWIR

Bersama dengan sebagian Dewan Dosen serta mahasiswa, jumat (01/06/2018) sore, STAI ATTANWIR mendapat kunjungan dari Anggota DPR RI.

Dalam acara tersebut, sebagai sosialisasi empat pilar MPR RI, meliputi Pancasila, Bineka tunggal eka, NKRI, UUD 45 yang disingkat menjadi PBNU.

Dari mahasiswa sendiri yang hadir didominasi oleh mahasiswa aktivis, seperti yang di sampaikan oleh ketua STAI ATTANWIR, Drs. Hal. Hanafi MM mengatakan dalam sambutannya bahwa walaupun jurusan yang ditempuh dalam perkuliahan bukan politik, namun semua suka politik. Dan itu baik sebagai kader penerus bangsa.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh H. Lukmanul Khakim M.Si yang saat ini menjabat di komisi enam DPR RI. Dalam penuturannya beliau menjelaskan bahwa empat pilar tersebut wajib dan harus kita perjuangankan. Apalagi seperti kita yang notabene mahasiswa aktivis.

Empat pilar tersebut dalam penjelasannya meliputi :
1. Pancasila
Sila pertama, ketuhanan yang maha esa. Sebagai bukti jika Indonesia bukan negara ateis, yang tidak percaya dengan adanya Tuhan bukan pula Negara agama yang secara Tekstualitas ayat suci sebagai dasar negara. Indonesia mengambil titik tengah. Namun bukan berarti Indonesia melupakan ayat suci. Tiap sila dalam pancasila ada dalil yang mengukuhkan dalam kitab suci Al-Qur'an. Dalam hal beribadah misalnya Sholat, puasa itu pun juga termasuk dalam sifat pancasilais.

2. Sila kedua. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak mengenal golongan, asalkan manusia kita berwajib untuk memanusiakan atau menghormati, saling toleransi. Jika berbicara keadilan maka kita melibatkan banyak elemen dalam negara ini. Terutama kaum dalam stratifikasi sosial rendah.

3. Sila ketiga. Persatuan Indonesia. Kebangsaan kita yang sangat besar. Dari Sabang sampai Merauke, beribu-ribu suku bangsa, pulau serta adat istiadat. Begitu luas dan banyak penghuni Indonesia ini tentu berbeda-beda ras, kelompok dan golongan. Maka dari itu persatuan adalah hal yang wajib ditanamkan serta dilaksanakan.

4. Sila keempat. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijakansanaan permusyawaratan perwakilan. Menunjukan karakteristik dari bangsa indonesia yang suka bermusyawarah. Termasuk juga dalam sistem kenegaraan. Demokrasi. Bukan secara aklamasi dalam mengambil keputusan.

5. Sila kelima. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang terus menerus diperjuangkan. Keadilan yang mungkin bisa dikatakan belum menyeluruh. Bagi kita yang di Jawa mungkin sedikit banyak sudah bisa merasakan keadilan tersebut namun berbeda dengan saudara kita di luaran sana, luar Jawa terutama di daerah terpencil  yang masih minim keadilan dari sila kelima ini.

"Implementasi dari semua ini lah yang menjadi tugas bagi kita semua rakyat Indonesia bukan hanya tugas bagi pemerintah. Indonesia milik semua bukan milik pemerintah semata" tegas kader PMII sebagai anggota DPR RI ini.

BHINEKA TUNGGAL EKA
berbeda namun tetap satu yaitu Indonesia. Jika berbicara tentang perbedaan, itu suatu hal yang pasti dan jelas di Indonesia. Negara maritim dengan ribuan kepulauan, suku bangsa dengan corak yang berbeda namun bisa bersatu dengan satu yaitu Indonesia.

NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang mengandung filosofi. Satu negara dan bangsa memiliki hak dan kewajiban sama.

UUD 45
Membuat, merevisi UU adalah tugas DPR. Maka dari itu harus memperjuangkan secara optimal. Dari rakyat juga harus pandai-pandai dalam memilah wakilnya. Itu yang pasti.

Dalam hal itu, Kader PMII yang menjabat di komisi enam DPR RI ini juga berpesan pada mahasiswa yang notabene juga kader PMII agar selalu berproses dengan sungguh-sungguh.

"Orang yang cerdas adalah orang yang memahami zamannya. Orang berpegang teguh pada prinsip. Menjaga perkataan" tuturnya.

Kita hidup di zaman digital. Hidup di zaman baru, perkembangan menuju keringkasan dalam segala aspek. Kecepatan informasi yang sangat  namun sebagai pengguna yang baik kita juga harus bisa menggunakan secara bijak. Jangan gampang tertipu dengan isu yang dibangun, karena belum tentu isu tersebut dibangun dengan tujuan sperti apa yang dianggap. Tantangan revolusi industri.

"Sebagai seorang aktivis, mari kita sebarkan virus kebaikan dalam agama. Gunakan waktu secara produktif dan efektif" imbuhnya [lah/red].

Posting Komentar untuk "MOMENTUM HARI LAHIR PANCASILA, anggota DPR RI H. Lukmanul Khakim M.Si, Berkunjung ke Kampus STAI ATTANWIR"